Kalau kamu mengaku sebagai pencinta anime atau manga, pasti kamu tahu
tentang keberadaan Doraemon, bukan? Sebuah robot biru, berbentuk kucing
yang berasal dari masa depan, yang tak terasa telah menghuni bumi
Indonesia selama 20 tahun! Yup, tepat 20 tahun lalu, Doraemon dan
kawan-kawan mulai menginjakkan diri di Indonesia. Bisa dibilang, selama
20 tahun ini, anime Doraemon telah menjadi media pengenal bagi semua
anak kecil akan asyiknya nonton anime. Jika mau jujur, pasti ada saat
dalam hidup kita, dimana kita sempat tertarik pada petualangan sang
robot biru ini. Mungkin masa itu telah lewat, karena memang konsep anime
ini lebih menargetkan anak-anak sebagai penontonnya. Jadi, wajar aja
kalau sekarang kita tidak lagi begitu gemes melihat Doraemon.
SEJARAH LAHIRNYA DORAEMON
Awalnya,
kisah Doraemon ini muncul sebagai manga berseri di Jepang. Penciptanya
adalah duo Fujiko Fujio, yaitu Fujimoto Hiroshi [Fujiko F. Fujio] dan
Motoo Abiko [Fujiko Fujio A.], mereka mulai mengembangkan kisah ini
sejak akhir tahun 1969, dan secara resmi diperkenalkan kepada masyarakat
Jepang pada tahun 1970. Awalnya, ide ini muncul dari benak Fujimoto,
saat ia bermain dengan mainan anaknya. Pada saat yang sama, ia juga
mendengar suara kucing-kucing tetangganya yang sedang berkelahi.
Kebetulan Fujimoto sudah lama mengangankan bisa membuat suatu manga
dengan konsep baru. Dari kombinasi bentuk mainan, suara kucing, dan
khayalan memiliki mesin yang bisa membuat manga, maka lahirlah tokoh
Doraemon dengan kantung ajaibnya!
Sejak itu, kisah petualangan
Doraemon dan Nobita, menjadi teman masa kecil anak-anak Jepang. Duo ini
boleh dibilang telah menjadi 'Mickey-Donald'-nya anime Jepang, yang
bertahan hingga sekarang, la muncul dalam bentuk manga, anime, movie,
dan berbagai merchandise. Sayangnya, pada tahun 1987, duo Fujio ini
terpecah, dan hanya tinggal Fujio F. Fujio yang melanjutkan tradisi
pembuatan anime ini. Itupun hanya berlangsung hingga tahun 1996, karena
pada 23 Sept 1996, Fujimoto Hiroshi meninggal pada usia 62 tahun, akibat
sakit liver. Sejak itu, proyek ini ditangani para penerusnya yang
tergabung dalam Fujiko Pro. Dan sekarang, memasuki usianya yang ke-30,
Doraemon telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak pembuat anime
lainnya, dan memberikan banyak hiburan bagi para anak-anak di seluruh
dunia.
Apa yang menjadikan kisah ini begitu memasyarakat? Rasanya
banyak hal yang mendukung kondisi ini. Salah satunya adalah dari
kisahnya yang menarik, perpaduan antara tradisi masyarakat Jepang dan
kemajuan teknologi.
Kisah ini berawal dari munculnya Doraemon
dari laci meja belajar Nobita. Ternyata Doraemon merupakan robot yang
dikirim oleh salah seorang cucu-cicitnya dari abad 22. Tujuannya hanya
satu, menjadikan Nobita seorang anak yang lebih baik, mau belajar
berjuang untuk hidup. Mengapa demikian? Karena ternyata, jika hal ini
tidak dirubah, maka keturunan Nobita akan mengalami kehidupan yang sulit
akibat kemalasan dan kebodohan Nobita. Bahkan, saking putus asanya
keturunan Nobita ini, cucu-cicitnya itu mengambil keputusan untuk
mengirim Doraemon untuk membantu Nobita 'bangkit'.
Maka sejak
itu, dimulailah petualangan Doraemon dan Nobita. Banyak hal yang
terjadi, yang melibatkan juga teman-teman Nobita: Shizuka, Suneo dan
Gian [Jyian]. Asyiknya, doraemon yang memiliki kantung ajaib, dapat
mengeluarkan segala macam peralatan yang amazing! A
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN NYA!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar